![]() |
Tugu Pelangi di Surabaya |
Traveling kali
ini, Aku terbang ke bandara Juanda di Surabaya padahal tujuan utamaku adalah
Malang dan Batu. Di Malang sebenarnya ada bandara namun kecil. Hal ini membuat harga
tiketnya tidak kompetitif karena sedikitnya penerbangan. Aku dapat promo
Jakarta-Surabaya Rp267.000.
Dari bandara
Juanda ke kota Malang aku naik travel plat hitam yang dibandrol Rp80.000 dengan
jarak tempuh sekitar 2 jam. Aku sampai di Malang ketika adzan magrib
berkumandang. Brrr…! Dengan cuaca mendung dan angin sore, wajah lecekku seperti
dielus oleh tangan lembut seorang ibu. Syahdu. Halah…
Kota Malang,
kota yang tak terlalu besar tapi cukup ramai dan padat. Yang kusukai dari kota
ini adalah banyaknya tempat nongkrong, dan seperti kota pelajar lainnya, anak
mudanya cederung dinamis. Untuk tempat nongkrong dan tempat makan, banyak
sekali pilihan. Dari lesehan pinggir jalan sampai tempat makan berkelas. Makan
malam ini aku pilih bebek goreng pinggir jalan Bendungan Siguragura. Dengan
porsi bebek gede dan sambal khas Jawa Timuran pedas yang dicampur biji wijen
ditambah terong goreng, sungguh menjadi suguhan pembuka yang elegan di lidah.
*elegan?*
Ketika malam dingin
merayap di Malang, kamipun merayap pula ke Tugu kota Malang. Sebuah Tugu di
tengah bundaran kolam teratai tepat di depan kantor walikota Malang. Dalam
suasana redup, ngopi sambil nongkrong di tepi kolam, memandang Tugu yang
menyala, dan gerombolan ababil bergitar di tepi kolam, jadi inget masa muda.
Hehe…
Sekitar jam 9
malam, lampu di Tugu padam. Menjelang malam sepertinya ada geliat baru yang
tidak baik untuk anak di bawah umur. *Selain
juga takut penyakit masuk anginku kambuh sih, hehe*. Segera kami cari
tempat kongkow enak di halaman Hotel Sahid Montana, di café D’cinnamons.
Nongkrong dan ngobrol santai dengan para sahabat diiringi alunan musik syahdu, tempat nyaman dengan
interior asyik, roti keju, European cake, dan coffee latte. Mantap. Latte dalam
bahasa Italia artinya susu, * halah, jadi
aku Cuma minum kopi susu doang sih aselinya,*. Kongkow-kongkow sampai
tengah malam kemudian aku ke rumah temannya teman untuk menginap. *Free Rider abis!*
![]() |
Tujuan Utama Traveling kali ini |
Pagi-pagi sekali
aku tidak bangun. Bahkan sebelum ayam berkokok aku juga belum bangun. *ini apa-apaan yak*. Hari ini aku akan
keliling kota Malang. Hal yang aneh dariku adalah, sangat suka mengunjungi
kampus-kampus terkenal di suatu kota. Maka aku putuskan mengunjungi Universitas
Negeri Malang dan Universitas Brawijaya. Kalau lihat kampus itu bawaannya adem
dan ngerasa masih muda aja sih. Hoho…
![]() |
Cui mie Malang ajib. |
Esoknya, kami
meluncur menuju Kabupaten Batu. Batu lebih dingin daripada Malang. Jaraknya
hanya sekitar setengah jam dari kota Malang. Berhenti di Alun-Alun Batu dan
kembali mencicipi bakso Malang, Bakso Arif. Lumayan banyak cabangnya Bakso ini.
Tidak berhenti sampai disitu, kami memburu susu pasteurisasi dan Yogurt Jelly
di KUD Ganesha. Dengan aneka rasa yang menggunggah selera orang maruk! Hihi…
Perjalanan
dilanjutkan ke Perkebunan apel. Dengan jalan ala pegunungan, hawa sejuk, dan
panorama indah sampailah di pertigaan Taman Rekreasi Selecta. Setelah bertemu dengan
Paguyuban Petani Apel kami diajak ke TKP. Kebun apel siap petik dengan harga
masuk Rp20.000 dan bebas makan sepuasnya! Bahkan diantara kerumunan pohon apel
itu, ada pohon jeruk yang juga siap dipetik buahnya.
![]() |
Apel Malang siap petik |
![]() |
Sate Kelinci di Batu |
Setelah
istirahat di penginapan sebentar, kami
menuju Batu Night Spectaculer (BNS). Dengan Rp12.000 bisa masuk namun
tidak bisa menikmati wahana yang ada. Tiap masuk wahana harus bayar lagi. BNS
ini sejenis Dufan tapi versi ketengan. Jam 8 masuk, semua wahana rame, kecuali
wahana Rhodeo. Wahana dengan patung banteng jingkrak-jingkrak ini benar-benar
sepi peminat. Setelah keliling BNS, melihat keramaian, masuk rumah hantu, dan
poto-poto di Taman Lampion, kami mulai menginginkan sesuatu yang berbeda. Jam
10 malam dan wahana Rhodeo masih sepi. Mbak penjaganya sampai terlihat ngantuk.
Kutoel temanku,
kuajak nyobain Rhodeo. Mereka setuju dan batu gunting kertas siapa yang
pertama. Ternyata aku dapat yang pertama. Kalau tidak jatuh diombang-ambingkan
si banteng dalam waktu 120 detik maka menang dan dapat tiket gratis. Dengan
pengalamanku menggembala sapi, aku naiki si Rhodeo. Aku pegang tali kuat-kuat,
dan si mbak memencet tombol mulai. Aku diputar-putar dan dipontang-pantingkan
si banteng, dan kupeluk punggung Rhodeo kuat-kuat. Aku diombang-ambingkan kian
kemari, kurangkul dengan kakiku lebih kuat, dan di detik 45 aku mencelat dari
Punggung banteng diiringi tawa bergemuruh dari penonton. Ternyata aku ditonton
puluhan pasang mata. Di antrian wahana, sudah berbaris peminat wahana Rhodeo.
Astaga! Pas aku berdiri, kurasakan perih di dengkul dan paha atas. Ternyata
lecet-lecet. Hufh. Tepat tengah malam kami pulang ke penginapan.
![]() |
Dingin-dingin panas di Cangar |
Pulang dari
pemandian air panas, kami segera packing menuju
kota berikutnya, Surabaya. Dari Terminal Arjosari Malang kami menuju terminal
Bungurasih yang menelan waktu 2 jam. Setelah melalui lautan lumpur, rumah-rumah tak berpenghuni,
dan rasa lapar sampailah di daerah Juanda. Usai istirahat sebentar, segera aku meluncur
mencari bebek yang terkenal di jalan Nginden. Warung bebek 78 dengan gedung
agak kecil tapi pengunjung padat jadi pilihan. Rasa bebeknya gurih dan empuk
menjadi daya pikat, kecuali sambalnya yang sangat pedas.
![]() |
Gokart dalam keremangan |
Paginya, aku ke
bandara. Jadwal penerbanganku pukul 08.00, tapi jam 07.00 aku sudah di bandara.
Masuk ke ruang tunggu di gate yang ditentukan. Masih sepi. Aku santai-santai di
ruang tunggu sambil ngotak-atik gadget.
Sampai pukul 07.50 belum ada yang antri di gate. Hingga suara kenceng
menyadarakanku, “Panggilan kepada Bapak *cencored*
diharapkan naik ke pesawat xxx”. Aku segera lari tunggang langgang menuju pintu
dengan penjaga bermuka galak.
“Sampeyan ini
gimana. Kalau ndak lari ditinggal. Cepat lari!” kata si mas dengan logat
kental.
Begitu
masuk pesawat, pintu langsung ditutup. Aku mencari tempat dudukku. Begitu
ketemu, dan aku hendak meletakkan tas di atas, pesawat sudah mulai jalan. *Yah, aku melewatkan mbak-mbak pramugarinya
memberi informasi cara menggunakan sabuk pengaman deh!*. Jadi, minat ke
tinggalan pesawat? Eh, minat jalan-jalan ke Jawa Timur?
Kota malang memang memiliki banyak tempat wisata.. wisatawan yg akan berlibur disana pasti ada juga yg kebingungan cari hotel murah di malang.. coba klik link berikut jika ada yg sedang mencari hotel di malang http://dparagon.com/hotel-murah-malang/
BalasHapusHaha catatan perjalanan yang agak baik . Cuma patut di kasi nama tempat penginapan dan harganya untuk bakal2 pelancong yang ingin kesana
BalasHapusHaha catatan perjalanan yang agak baik . Cuma patut di kasi nama tempat penginapan dan harganya untuk bakal2 pelancong yang ingin kesana
BalasHapusHaha catatan perjalanan yang agak baik . Cuma patut di kasi nama tempat penginapan dan harganya untuk bakal2 pelancong yang ingin kesana
BalasHapusSy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau ada ke bohongan sy sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Biarlah Orang pada ngomong itu musrik hanya tuhan yg tau. mungkin ini salah satu jalan rejeki sy. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang. Amin
BalasHapus