Penginapan pasti
dibutuhkan ketika bepergian jauh dan menginap. Ada banyak pilihan untuk
menginap, misalnya hotel, losmen, hostel, Guest house, apartemen temen, kost
teman, atau rumah saudara. Tentu faktor biaya menjadi pertimbangan penting.
Guest house
bisa jadi alternatif, tapi harus punya kenalan dengan pegawai perusahaan atau
instansi yang memiliki guest house. Ketika saya ke Bali akhir tahun 2009, ada
teman yang kantor ayahnya memiliki guest house, di dekat Bandara Ngurah Rai.
Tempatnya sih untuk 2 orang sekamar, tapi kami isi ber 5, karena tinggal 1
kamar yang tersisa. Alhasil selimut ditarik dan diletakkan di lantai buat alas.
Hemat. Tapi, kirain karena guest house akan gratis, ternyata dipalak juga sama
penunggu guest house.
Atau yang
lebih ekstrim, ketika liburan ke Jogja. Ada teman SMP yang di sana, tinggal di
pesantren di Condong Catur. Dia menawarkan nginep di pesantren itu karena dia
sudah jadi semacam tetua atau apalah gitu. Aku dengan teman backpacker nginep
di asrama pesantren. Situasinya seperti asrama kebanyakan sih, kamar mandi
untuk bersama. Saya yang SMA tinggal di asrama merasa biasa saja. Termasuk pas
mau mandi, pakai handuk dan alat mandi ditenteng di tangan, gak pake baju.
Begitu sampai di kamar mandi, banyak yang sudah antri. Maklum 4 kamar mandi
untuk beberapa orang. Dan baru kusadari, Cuma saya yang gak pake baju, lainnya
berbaju lengkap dan menenteng handuk serta alat mandi. Noooo! Sorot mata mereka